Saya bersyukur ada orang orang yang mengajarkan sebuah
perjuangan hidup.
Perjuangan dengan tenaga dan luapan keringat demi
kelangsungan hidup.
Harus melangkah berkilo meter dan memikul beban 50liter
hanya demi air bersih. Air perjuangan ini bukan untuk melepas dahaga melainkan
hanya untuk membersihkan diri dari basahnya keringat ditubuh.
Kampung mereka tak ada sarana prasaran.
Tak ada listrik walaupun hanya untuk pencahanyaan dikala
malam.
Hanya mengandalkan pengolahan api demi pemberi cahaya malam.
Kepala keluarga yang menjadi kacung nelayan hanya
berpenghasilan 25ribu.
Uang yang dihasilkan dengan jerih payah ini dipergunakan
untuk membeli air pelepas dahaga.
Dengan kata lain kepala keluarga ini pulang kerumah hanya
dengan air.
Air yang sangat berharga bagi mereka.
Kondisi tanah yang tidak subur membuat beberapa penduduk di
pulau ini memikirkan jalan lain demi sebuah penghasilan.
Penduduk ini berpikir bahwa semua yang dari alam pasti
berguna.
Pulau Kera adalah salah satu pulau terpencil yang ada di
Indonesia.
Pulau indah ini bagaikan pulau yang terisolir.
Tidak ada sekolah, tidak ada jalan, tidak ada kantor, tidak
ada pelabuhan bahkan penduduknya tidak ada Kartu Tanda Penduduk yang berguna
sebagai sebuah pengakuan bahwa mereka adalah warga Indonesia.
Harapan mereka hanyalah bisa tinggal ditempat yang
sederhana, bisa makan dan minum.
Itulah sedikit cerita dari salah satu pulau Indah yang ada
di Indonesia.
“Pulau Kera – Nusa Tenggara Timur”
#TRIMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar